Epilepsi merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan syaraf pada otak yang bekerja secara episodic. Pengobatan penyakit ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Pemberian obat yang tepat dan secara berkala menjadi salah satu cara untuk mengobati penyakit epilepsi pada anak. Sebagai orang tua, memang sangat diperlukan untuk lebih mengetahui bagaimana cara menangani anak yang menderita penyakit epilepsi. Oleh karena itu anda harus mengetahui gejala-gejala awal epilepsi yang terjadi.
Tetapi kejang ini tidak akan membuat anak anda sampai jatuh ke tanah atau tak sadarkan diri. Waktu kejang biasanya kurang dari satu menit. Setelah kejang terjadi, anak anda masih bisa menyadari apa yang terjadi.
Demikian beberapa gejala yang dapat di kenali jika anak anda terserang penyakit epilepsi. Anda harus mengetahui lebih dini gejala epilepsi pada anak. Jika dibiarkan begitu saja, akan berlangsung tambah parah dan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti cacat fisik maupun psikis. Pada bayi memang lebih besar resiko terjadinya epilespi. Ada banyak obat dan terapi yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit epilepsi ini. Tetapi memang membutuhkan waktu yang lama dan ketelatenan yang lebih.
Ilustrasi epilepsi pada anak © shutterstock |
Total Convulsion (Kejang Total)
Gejala epilepsi pada anak yang pertama adalah sering terjadi kejang. Awalnya mungkin anak anda akan sering mengalami kejang-kejang biasa. Ketika sudah masuk ke kejang total, inilah merupakan gejala yang sangat serius. Pada saat terjadi kejang total, anak bisa sampai jatuh dan hilang kesadarannya. Waktu kejang total biasanya hanya berlangsung kurang dari 3 menit. Pada saat itu tubuh anak akan bergetar yang tak terkendalikan dan kaku. Bola mata anak akan sedikit memutar. Air liur dan air kencing sudah tidak bisa dikendalikan lagi, sehingga akan keluar begitu saja. Setelah kejang selesai, anak akan merasa pusing, mual dan nyeri pada tubuh. Setelah itu anak akan tertidur dalam waktu yang cukup lama. Pada saat kenjang, taruhlah sesuatu yang bisa digigit, supaya gertakan gigi tidak menyakiti anak anda.Tatapan Mata Yang Kosong
Epilepsi pada anak biasanya mempunyai gejala yang berbeda-beda. Jika anak anda tiba-tiba melamun dan menatap dengan tatapan yang kosong. Anda perlu waspada, karena bisa jadi itu merupakan tanda awal terjadinya kejang epilepsi. Gejala inilah yang disebut dengan gejala kejang petit mal. Kepala dan lengan anak anda mungkin akan sedikit lemas.Tetapi kejang ini tidak akan membuat anak anda sampai jatuh ke tanah atau tak sadarkan diri. Waktu kejang biasanya kurang dari satu menit. Setelah kejang terjadi, anak anda masih bisa menyadari apa yang terjadi.
Kedutan
Kedutan sebenarnya hal yang sudah biasa terjadi pada semua orang. Setiap epilepsi pada anak juga belum tentu terjadi gejala kedutan ini. Gejala kedutan ini akan terlihat jelas, jika terjadi pada jenis penyakit epilepsi fokal. Awalnya kedutan akan terjadi ditempat-tempat tertentu saja. Seperti jari tangan, kemudian telapak tangan dan masih banyak lainnya. Selanjutnya kedutan akan semakin bertambah menjalar ke tempat-tempat lainnya sampai ke seluruh tubuh. Pada gejala ini ada sebagian anak yang masih sadar dan sebagian lagi ada yang sampai kehilangan kesadarannya.Aura
Gejala epilepsi pada anak yang selanjutnya adalah dengan auranya. Memang ini cukup sulit, karena tidak semua orang bisa melihat aura seseorang. Aura biasanya merupakan gejala awal sebelum anak terjadi kejang tubuh. Anak-anak akan secara tiba-tiba merasakan nyeri dan sakit pada seluruh tubuh, mencium bau yang tidak tahu asalnya dan mendengar bunyi-bunyi yang aneh. Terkadang anak juga akan merasakan sesuatu yang aneh pada bagian perutnya. Biasanya banyak orang yang tak menyadari hal tersebut. Oleh karena itu sebagai orang tua, harus benar-benar waspada.Demikian beberapa gejala yang dapat di kenali jika anak anda terserang penyakit epilepsi. Anda harus mengetahui lebih dini gejala epilepsi pada anak. Jika dibiarkan begitu saja, akan berlangsung tambah parah dan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti cacat fisik maupun psikis. Pada bayi memang lebih besar resiko terjadinya epilespi. Ada banyak obat dan terapi yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit epilepsi ini. Tetapi memang membutuhkan waktu yang lama dan ketelatenan yang lebih.