KOMENTAR kasar tanpa sopan-santun di blog atau di media sosial, mencirikan sang komentator atau penulis komen itu tidak beradab (uncivilized people) dan kurang pendidikan akhlak (budi pekerti).
Mentang-mentang di dunia maya, bisa menyembunyikan identitas asli, banyak orang merasa bebas dan seenaknya aja berkomentar kasar, tidak mencerminkan orang beradab dan berpendidikan --atau memang aslinya tidak beradab dan "tidak sekolah".
Bukan hanya komentar blogger, banyak juga komentar di media sosial yang dengan leluasa mengeluarkan kata-kata kasar, jorok, tidak sopan, dan mencerminkan akhlak atau budi pekertinya yang kasar dan tidak berpendidikan.
Kita jadi berpikir, benarkah bangsa Indonesia itu bangsa yang dikenal ramah dan santun?
Yang suka komentar jorok, kasar, cabul, bahkan bisa membuat orang lain sakit hati, harus dasar, bahwa komentar Anda dicatat oleh malaikat Rakib-Atid. Catatan amal Anda akan dibuka di akhirat nanti, dan orang yang Anda sakiti akan datang kepada Anda untuk mengambil pahala amal baik Anda (jika Anda punya).
Media sosial, termasuk dalam hal ini blog, menjadi media ungkapan hati, berbagi pemikiran dan keterampilan.
Namun, banyak juga pengguna media sosial (blogger, facebooker) yang budi pekertinya sangat mengerikan, sehingga komentarnya kasar, jorok, suka mem-bully, mengejek, menghina, atau menghujat orang lain --seakan-akan dirinya paling benar dan bersih.
Sekali lagi, mentang-mentang di dunia maya bisa menyembunyikan identitas asli alias menggunakan nama dan akun palsu.
Sopan-Santun dalam Berkomentar di Blog dan Media Sosial itu harus demi hubungan baik dengan sesama manusia, membangun relasi, membangun jejaring (networking), bukan menambah musuh atau menyakiti orang lain.
Komentar Anda di Blog dan Media Sosial Anda cermin kepribadian dan budi pekerti Anda.*